Sejarah Dan Asal Usul Desa Wonorejo Gandusari Trenggalek


Wonorejo merupakan sebuah desa yang menjadi bagian dari kecamatan Gandusari, yang letaknya sekitar 14 km arah selatan dari kota Trenggalek. Wonorejo terletak diantara dua gunung, di sebelah timur gunung Mbelik dan sebelah barat gunung Poncowati.
Menurut cerita dari orang tua dulu Wonorejo berasal dari kata "Wono" yang berarti hutan dan "Rejo" yang berarti ramai. Zaman dahulu desa Wonorejo masih berupa hutan belantara yang lebat dan angker. Hingga pada suatu saat ada seseorang yang membuka (babat) kawasan hutan rimba tersebut menjadi sebuah pemukiman. Konon yang ceritanya dipelopori oleh Eyang Prawiro Kusumo. 
Beliau yang berperan sangat penting bagi asal mulanya desa Wonorejo. Sekarang beliau dimakamkan di Pundensari Gandusari. Menurut cerita beliau masih keturunan dari trah Keraton Solo hal ini bisa kita lihat pada silsilah yang berada di komplek pemakaman Kanjeng Jimat di desa Ngulan Kulon. Beliaulah yang memulai membuka hutan di daerah ini. Hutan yang semula sangat lebat dan angker lambat laun menjadi  ramai karena banyak warga yang ikut  untuk membuka hutan untuk lahan perkebunan dan pertanian.
Kepemimpinan Desa Wonorejo 
Ki Demang
Tidak banyak informasi dari masa pemerintahan Ki Demang
Lurah Tambir 
Menurut cerita pada masa kepemimpinan Lurah Tambir terjadi banyak kontra mulai dari tragedi Poncowati hingga tragedi G30/S PKI, karena menurut cerita Lurah Tambir terlibat dalam gerakan terlarang tersebut.
Lurah  Tarmihim
Lurah Tarmihim merupakan sosok yang sangat arif dan bijaksana. Beliau mampu memerintah desa Wonorejo paling lama. Pada masa pemerintahan Lurah Tarmihin dibangun sebuah Balai Desa secara bergotong royong. Beliau dikenal sangat merakyat sehingga sampai sekarang beliau tetap dikenang oleh masyarakat.
Lurah Dawud 
Lurah Dawud adalah putra dari Lurah Tarmihim. diangkat menggantikan Lurah Tarmihin  setelah mengundurkan diri karena sudah lanjut usia. Lurah Dawud memerintah Desa Wonorejo selama dua periode.
Lurah Sudarto
Lurah Sudarto sebelumnya adalah seorang Jogoboyo yang kemudian terpilih menjadi Lurah Wonorejo  setelah mengalahkan tiga pesaingnya. Lurah Sudarto memimpin selama dua periode. Tetapi pada periode ke dua sebelum berakhir masa jabatan beliau meninggal dunia karena sakit, pada masa kekosongan Carik memegang kendali tampuk pemerintahan.
Lurah Dawud
Lurah Dawud kembali memimpin Desa Wonorejo setelah menang dalam pilkades setelah mengalahkan pesaingnya..

Update 2019


No comments:

Post a Comment