Saat ini Facebook menyimpan lebih dari 240 miliar foto penggunanya.
Namun sebagian besar dari foto tersebut, khususnya foto lama jarang
diakses.
Dengan tambahan 350 juta foto yang diupload setiap harinya, Facebook
berupaya mencari cara efisien dalam mengelola data yang besar ini untuk
mengurangi beban server.
Menurut laporan dari The Oregonian, Jumat (23/2/2013), Facebook sedang bersiap untuk meluncurkan tiga data center “cold storage”
baru yang berada di Prineville, Oregon. Data center baru ini akan
digunakan untuk menyimpan foto lama dan foto yang jarang diakses.
Tidak seperti server Facebook lainnya yang selalu ‘on’ dan siap melayani permintaan data, data center baru ini akan diatur pada kondisi ‘standby’, server akan “on” hanya saat menerima permintaan data.
Ada sejumlah manfaat dari penggunaan “cold storage”, sebagai awal, server ini hanya memakan kurang dari sepertiga biaya operasional data center Facebook lainnya.
Facebook mengatakan cara ini akan sangat menguntungkan perusahaannya. Kapasitas server di ‘cold storage’ delapan kali lebih besar daripada data center lain dan lima kali lebih hemat energi.
Facebook telah memiliki dua pusat data center yang besar di
Prineville, keduanya telah mengkonsumsi 71 juta kilowatt daya dalam
sembilan bulan operasionalnya. Daya sebesar ini setara dengan konsumsi
listrik untuk sekitar enam ribu rumah. Kehadiran ‘cold storage’ diharapkan bisa memangkas konsumsi daya hingga sepertiganya.
Sebagai efek dari penggunaan “cloud storage”, dibutuhkan waktu sedikit lebih lama (delay) untuk mengakses foto-foto lama. Tapi Facebook mengatakan pengguna tidak akan terganggu dengan hal ini.
“Hal ini tidak akan mempengaruhi pengalaman pengguna, delay hanya
berada pada hitungan detik, atau bahkan milidetik,” kata Michael
Kirkland, manajer komunikasi Facebook.